Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe, beralamat di Jalan Kolonel Rifai Harahap No. 22 Desa Kampung Jawa Lama Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Berdiri di atas tanah seluas 5861 M2, dengan luas bangunan 582 M2. Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1913 berlokasi dekat dengan perumahan TNI. Pada tahun 2015 telah dibangun kembali gedung perkantoran karna telah dibakar oleh Warga Binaan Pemasyarakatan pada tahun 2014.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban Narapidana/Tahanan (WBP). Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe (Eselon III.a) dan dibantu oleh 5 (lima) orang Kepala Seksi (Eselon IV.a) Yakni :

1. Kasubbag TU (Melaksanakan tugas dibidang Tata Usaha, Kepegawaian dan KeuanganN
2. Ka.KPLP (Melaksanakan Tugas dibagian Pengamanan Lapas dan juga melakukan pengawasan terhadap tahanan dan narapidana serta memeriksa dan mengambil tindakan terhadap pelanggaran keamanan dan ketertiban di Lapas.
3. Kasi Bimnadik (Melaksanakan Tugas dibidang pembinaan Narapidana dan anak didik dan memberikan Layanan Integrasi seperti pengurusan PB, CB, CMB, CMK, Kunjungan Tahanan/Narapidana, dsb).
4. Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban ( Melaksanakan Tugas dibidang Keamanan dan Ketertiban Lapas, seperti Mapenaling Kamar Hunian Bagi Tahanan dan Narapidana, Pengawalan Narapidana, Piket Penjagaan dsb. Sehingga dapat terhindar dari Gangguan Keamanan dan Ketertiban)
5. Kasi Kegiatan Kerja/Giatja (Melaksanakan Tugas dibidang pembinaan Narapidana dalam hal mengasah skill dan keterampilan Narapidana).

Dengan kapasitas yang hanya 150 orang, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lhokseumawe memiliki 4 (empat) buah blok hunian yang terdiri dari blok wanita, blok tahanan, blok Narapidana dan blok karantina (isolasi), dan memiliki jumlah kamar sebanyak 24 (dua puluh empat) kamar, 1 (satu) dapur, 1 (satu) mushalla, 1 (satu) ruang Bimker dan 1 (satu) ruang aula kunjungan.

Lapas Lhoksukon me rupakan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatanyang selanjutnya disebut UPT Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pemasyarakatan di Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh. Dalam sejarahnya, Lapas Lhoksukon merupakan warisan masa pemerintahan Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1980 dan telah mengalami beberapa renovasi.

Sebagaimana bangunan penjara pada umumnya, bangunan Lapas Lhoksukon dikelilingi tembok tinggi dengan kawat berduri, dan tidak dapat dipungkiri, bahwa maximum security masih menjadi salah satu prioritas utama. Struktur bangunan Lapas Lhoksukon terdiri dari :
1. Luas tanah : 1.739 m2
2. Luas bangunan kantor : 1.596 m2
Selain bangunan/gedung perkantoran, juga terdapat fasilitas lain seperti :
 Mushola
 Aula
 Gudang
 Ruang kunjungan
 Poliklinik
 Perpustakaan
 Dapur umum
 Kantin
 Hunian narapidana/tahanan
Ruang hunian berjumlah 17 kamar dengan luas seluruhnya 357,43 m2.

Ruang hunian tersebut terdiri dari :
1. Kamar wanita 1 kamar
2. Kamar pria 16 kamar

Lokasi Lapas Lhoksukon terletak di Jalan Tgk. Chik Ditiro Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Sebuah UPT dengan posisi yang strategis karena berada di pusat kota dan berada dekat dengan instansi pemerintahan seperti asrama kepolisian, asrama tentara, Kantor Camat, Pengadilan Negeri, Polsek dan Koramil. Dari sisi keamanan hal tersebut tentunya sangat menguntungkan.