Banda Aceh – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Aceh memperkuat sinergi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIII Aceh dalam upaya meningkatkan pemahaman dan perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) di perguruan tinggi.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Purwandani Harum Pinilihan menerangkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menghasilkan inovasi berbasis riset yang dapat dilindungi sebagai kekayaan intelektual.
"Kami ingin membangun ekosistem yang lebih sadar akan pentingnya KI di lingkungan akademik. Melalui KI, kampus akan memiliki nilai lebih dalam aspek akademik dan reputasi," ujarnya di Ruang Rapat LLDIKTI XIII pada Kamis (6/3/2025)
Purwandani melanjutkan, rencana kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peningkatan kesadaran akan pentingnya kekayaan intelektual di lingkungan akademik. Tak hanya itu, ia pun menilai upaya ini dapat mendorong Aceh menjadi daerah yang aktif dalam perlindungan dan pemanfaatan inovasi berbasis riset.
"Kami butuh dukungan dari semua pihak, termasuk LLDIKTI XIII dan perguruan tinggi, agar KI bisa menjadi bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan tinggi sekaligus penguatan ekonomi kreatif di Aceh," ungkap Kepala Divisi Pelayanan Hukum.
Disisi lain, Kepala Bagian Umum LLDIKTI XIII, Syafi'i, menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan bahwa perguruan tinggi memang menjadi pusat lahirnya inovasi.
"Kami sepakat bahwa perlindungan KI sangat penting, terutama bagi tenaga pengajar, karena sertifikat KI memiliki nilai angka kredit tinggi dalam pengembangan karier akademik," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Sistem Informasi, Publikasi, dan Kerja Sama LLDIKTI XIII, Dr. Puji Astuti, mengakui bahwa selama ini pihaknya lebih banyak memfasilitasi kerja sama dalam bentuk program magang, pertukaran pelajar, dan kuliah pakar.
"Kami belum pernah membuat kerja sama spesifik terkait KI. Ini bisa menjadi terobosan baru bagi PTS di Aceh dalam meningkatkan daya saing mereka," ungkapnya.
Dari pertemuan ini, kedua pihak sepakat untuk membangun kolaborasi dalam penyebaran informasi dan pendampingan pendaftaran KI bagi perguruan tinggi swasta. Selain itu, penelitian akademik, termasuk skripsi dan tesis, diharapkan dapat diarahkan untuk mendukung pemajuan produk lokal, yang nantinya bisa menjadi referensi dalam pendaftaran Indikasi Geografis.