Banda Aceh – Sebanyak 14 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kantor Wilayah Kementerian Hukum Aceh resmi memulai Pelatihan Dasar (Latsar) Tahun Anggaran 2025 usai mengikuti pembukaan Latsar secara virtual dari Aula Bangsal Garuda, Selasa (5/8/2025).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Aceh, Meurah Budiman, mengatakan bahwa pelatihan ini adalah tahap penting dalam membentuk kualitas aparatur sipil negara yang profesional dan berintegritas.
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi titik awal pembentukan karakter ASN yang akan bertugas langsung melayani masyarakat. Kami berharap peserta dari Aceh mengikuti seluruh prosesnya dengan sungguh-sungguh,” ujar Meurah usai kegiatan.
Ia juga menekankan bahwa Kanwil Kemenkum Aceh siap memberikan dukungan penuh agar proses pembelajaran berjalan maksimal, meskipun dilakukan secara distance learning.
“Kami di Aceh memfasilitasi peserta dengan baik. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya lulus administratif, tapi juga tumbuh menjadi ASN yang berkarakter kuat,” tambahnya.
Latsar CPNS ini digelar dalam dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 5 Agustus hingga 14 November 2025, sedangkan gelombang kedua akan dimulai pada 18 Agustus hingga 28 November 2025. Total durasi pelatihan adalah 81 hari atau setara 647 jam pelajaran (JP), dengan kombinasi pembelajaran mandiri, klasikal, dan aktualisasi di tempat kerja.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum, Nico Afinta, yang membuka Latsar secara resmi, menyampaikan bahwa Latsar adalah fondasi penting untuk mencetak ASN unggul dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Latsar ini bukan hanya soal materi, tapi juga momentum mencetak legacy pengabdian. ASN harus punya semangat belajar, disiplin, dan etika publik yang kuat,” ujar Nico.
Dalam sambutannya, Nico juga mengingatkan pentingnya nilai-nilai ASN BerAKHLAK sebagai pegangan dalam bekerja dan melayani. Ia menyebut bahwa di era globalisasi dan disrupsi digital, ASN harus adaptif, menguasai teknologi, dan responsif terhadap tantangan pelayanan publik yang makin kompleks.
“Profesionalisme ASN saat ini bukan hanya dinilai dari kemampuan teknis, tetapi dari etos kerja, tanggung jawab moral, dan kesetiaan pada nilai kebangsaan. Saya berharap peserta Latsar mengikuti seluruh tahapan dengan serius dan menjadi ASN yang memberi kontribusi nyata,” tegasnya.
Dengan dimulainya Latsar ini, diharapkan lahir ASN Kemenkum yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga menjadi motor penggerak pelayanan publik yang berintegritas, humanis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.